Asuransi Dalam Sepakbola Profesional

Sepakbola dan insiden di lapangan hijau, baik itu benturan dari yang ringan sampai yang sangat keras merupakan dua hal yang tak dapat di hindari

Terkadang insiden dalam permainan sepakbola juga bisa menyebabkan pesepakbola mengalami cedera, baik cedera ringan sampai yang sangat berat seperti patah kaki maupun bahkan kematian karena gegar otak di kepala misalnya. Nah, ini menujukkan bahwa olahraga sepakbola tak lepas dari yang namanya resiko cedera yang bisa mengganggu karier bahkan kehidupan seorang pemain sepakbola profesional ke depannya

Belajar dari hal tersebut lah, berarti seorang pesepakbola aslinya membutuhkan perlindungan dalam bentuk sebuah jaminan kesehatan atau pengaman resiko, seperti asuransi kesehatan. Cedera parah tak hanya menghambat karier seorang pemain sepakbola, namun imbasnya bisa ke kondisi finansial mereka secara keseluruhan, karena ketika mereka tak bisa bermain sepakbola karena cedera berat, maka otomatis mereka tak bisa mendapatkan kontrak dari sebuah klub yang memakai jasa mereka. Hal inilah yang seharusnya di perhatikan betul oleh pesepakbola profesional, akan ada saat saat mereka mengalami hal demikian

Di Liga Indonesia, hak pemain sepakbola untuk mendapatkan asuransi sudah di atur dalam regulasi, hal itu tercantum dalam Pasal 6 Ayat (3) Regulasi Kompetisi PT.Liga Indonesia Baru(PT.LIB) yang berbunyi : “Klub diwajibkan untuk menyediakan proteksi terhadap para pemain baik dalam bentuk asuransi maupun dalam bentuk proteksi lainnya”

Adapun Asuransi yang paling cocok untuk seorang atlet sepakbola adalah produk yang ada mengcover Total Permanent Disability. Ketenangan dalam bekerja memang di perlukan, termasuk bagi para atlet, utamanya sepakbola profesional, hal itu di perkuat pada Pasal 1 angka 2 UU Nomer 13 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain, sedangkan pesepakbola di upah dalam bentuk kontrak kerja dengan pihak klub sepakbola

Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) melalui perwakilannya Firman Utina pernah meminta Kemenpora memperhatikan hal ini, karena di Indonesia memang masih banyak klub sepakbola yang belum melindungi pemainnya dengan asuransi, Firman Utina mengatakan bahwa di Liga Indonesia, belum terdapat jaminan asuransi untuk pesepakbola yang diberikan klub klub liga 1 maupun level di bawahnya, seharusnya perlindungan kepada keselamatan pemain ini juga menjadi perhatian klub, tambah eks gelandang Arema dan Persita tersebut. Firman Utina mengambil contoh kasus meninggalnya kiper Persela Choirul Huda

“Sebagai contoh meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda yang jadi sorotan dunia karena tidak adanya asuransi yang mengcover, kami ingin adanya asuransi yang sama rata tidak hanya di Liga 1 tetapi juga Liga 2”, ucap Firman sebagaimana dilansir dari bola.com. Mendengar hal itu Kemenpora mengaku terkejut. Ia memberikan solusi berupa perlunya dikeluarkan Peraturan Menteri yang mengatur jaminan asuransi untuk para atlet. Mengherankan memang, ketika di banyak negara didunia sudah mewajibkan perlindungan asuransi di level pemain sepakbola amatir bahkan semi pro, di Liga Indonesia level pemain profesional saja belum ada aturan tentang asuransi

Kita ambil contoh di Ghana. Professional Footballers Association of Ghana (PFAG) atau bisa dikatakan punya fungsi yang sama dengan APPI di Indonesia, berhasil menyusun aturan bersama pemerintah Ghana. Menpora Ghana, Edwin Nii Lantey Vanderpuye, memuji PFAG dengan mengatakan bahwa PFAG telah mencetak sejarah dengan getol menyuarakan hak hak pesepakbola Ghana, hal ini diharapkan akan menjadi batu loncatan bagi negaranya eks pemain Bayern Muenchen Samuel Kuffour tersebut

Produk asuransi memang sangat penting dan seharusnya memang wajib dimiliki oleh setiap pesepakbola. Skema asuransi bisa bermanfaat memberikan santunan bagi keluarga pemain jika ada akibat terburuk di lapangan hijau yakni meninggal dunia karena sepakbola. Selain itu, asuransi juga mengcover pemain yang divonis sudah tidak dapat lagi berkarier di sepakbola karena cedera serius karena memiliki masalah penyakit kritis seperti jantung

Selain mendapatkan banyak manfaat dari produk asuransi, pemain sepakbola mungkin jika tertarik bisa bekerja sebagai agen asuransi misalnya setelah karier mereka di lapangan hijau usai, bisnis asuransi terbilang salah satu bisnis yang paling menjanjikan, banyak orang orang bertitel milyarder sukses dari bisnis asuransi, jadi kenapa tidak melakukannya bukan?

Semoga kedepannya nasib para pesepakbola, utamanya di Liga Indonesia mendapatkan perhatian yang jauh lebih baik dengan berasuransi, karena mereka memang layak mendapatkan itu, akhir kata

JAYALAH SEPAKBOLA INDONESIA